Sabtu, 17 Maret 2012

Sepucuk Surat untuk Langit

Diposting oleh Sinta Ayu di 23.02

Dear Langit,

Seandainya aku punya hati seluas dirimu pasti tak akan terasa sempit dan menghimpit beban ini. Egoiskah aku, jika aku memilih untuk tidak mau diperbeduk siapa pun, kecuali Tuhanku ? Egoiskah aku, jika aku membela apa saja yang menjadi hakku ?

Setelah semua upayaku … aku mendapatkan ganjaran yang begitu manis. Sangat manis. Sehingga aku tak mampu lagi merasakan apa itu indahnya rasa. Legitnya dihargai dan pentingnya ucapan terimakasih.


Langit, seandainya aku bisa memilih … ingin sekali aku pergi meninggalkan tempat ini. Memilih sendiri jalan hidupku. Meraih semua mimpiku.

Langit, seandainya aku bisa egois … aku ingin sekali meninggalkan semua ini … hanya mencari kehidupan yang aku ingini. Bersamamu ada diangkasa raya. Inginku untuk terbang melintasi bumi. Memenuhi paru – paruku dengan jernih oksigen. Sehingga dengan sejuknya aku bisa bernafas lega, berpikir jernih dan selalu bahagia. Seandainya …

Tapi, hidup ini adalah realitas. Apa realitas yang aku dapati ? Aku adalah seorang perempuan yang terjebak dalam heksagonal laki – laki. Seorang muda yang harus rela dibodoh-bodohi si tua renta. Aku punya kekuatan tapi aku tidak boleh melawan. Aku sungguh ingin memelukmu … Langit.

Aku pernah mendengar sebuah kisah yang indah … dimana selalu ada akhir bahagia. Kisah tentang hidup dan perjuangan. Kisah tentang harapan dan pengorbanan. Semua selalu berakhir penuh senyum, terlukis manis direlung jiwa. Mungkinkah episode ini akan aku lalui dengan senyum indah ???

 

Chin's Blog Cantique Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea