Sabtu, 17 Maret 2012

Remembering her, my beloved grandmom

Diposting oleh Sinta Ayu di 23.13

Disuatu masa hiduplah seorang nenek dan cucu perempuannya. Setiap hari sang nenek selalu menceritakan berbagai dongeng kepada si cucu. Mulai dari kisah putri cantik yang sengsara hingga cerita kepahlawanan yang membanggakan.

Cucunya sangat menyukai setiap dongeng yang dibawakan sang nenek. Nenek yang buta huruf selalu membawakan beragam kisah dengan sangat persuasif. Banyak hal yang ditanamkan sang nenek kepada cucunya tentang cinta kepada sesama, moral yang baik, perjuangan dalam hidup hingga toleransi beragama. Setiap kisah membawa hikmah tersendiri yang membekas dihati cucu tercinta.

Tanpa disadari oleh neneknya, sang cucu mulai terinspirasi dengan kisah - kisah yang ada dalam dongeng itu. Hingga ia pun menulis sebuah kisah berjudul "Kura - kura dan sebuah batu " ... ya kisah itu tercipta dari sebuah proses kreatif sang cucu setelah sekian lama berinteraksi dengan banyak dongeng sang nenek.

Semakin dewasa cucu tercinta, semakin banyak kisah yang ditulisnya ... kini bukan hanya dongeng semata, ia pun mulai menulis tentang roman, artikel, cerpen, dll. Semua itu adalah karena dongeng - dongeng sang nenek yang tak mungkin bisa terhapus dari benaknya.

Hingga puluhan tahun berlalu ... nenek itu semakin rentan tak sekuat dulu dalam aktivitas fisiknya .. tubuh tuanya semakin ringkih dan menuntut untuk istirahat ...

Sedangkan sang cucu, telah tumbuh menjadi wanita dewasa ... ia terkenal dengan ide - ide kreatifnya ... tidak jarang ia disebut sebagai 'wanita dengan banyak mimpi' . Apa saja mimpinya .. yang semula dianggap aneh oleh orang ternyata dapat mewujud ditangannya ...

Tanpa disadari oleh sang nenek apa yang ada pada cucunya adalah sebuah wujud nyata dari dongeng dimasa kecil.

Apakah sang nenek masih mendongeng ??? Tentu ia tetap mendongeng meski tubuhnya tak sesegar dulu ... kisahnya tetap asik dan renyah ... seperti tak pernah basi ... sang cucu pun selalu merindukannya ...

Hingga disuatu malam yang hening ... sang cucu tergugu mendapati kabar bahwa sang nenek telah tiada. Bibirnya bungkam, tubuhnya kaku, hatinya pedih ... ia begitu kehilangan sang nenek. Orang yang paling menyayanginya selama ini.

Dihadapan tubuh sang nenek yang telah tak bernyawa .. ia melafadzkan doa, merangkai sejuta pinta agar Allah memberikan kelapangan, cahaya dan tempat terbaik di sisi-Nya.

Dalam sujud yang panjang, air matanya menetes tak henti. Hanya dihadapan Sang Kekasih saja ia bisa menumpahkan segala pedih ... tidak dihadapan manusia. Karena ia telah berjanji pada sang nenek untuk tegar melepas kepergiannya.

" Ya Allah aku titipkan dia padamu ... Ia berasal darimu dan telah kembali padamu ... pertemukan kami kembali Ya Rabb di surga yang abadi. Izinkanlah aku menjadi saksi kebaikan untuknya diakhirat nanti. Jadikanlah segala kebaikannya padaku didunia ini sebagai pemberat timbangan kebaikannya. Aku menitipkan ia padamu duhai Pemilik Jiwa ... "

Selamat jalan wanita pendongeng ... meski engkau telah tiada, kisahmu akan tetap melantun indah sepanjang massa. Love you umi.

Read More......

Memang hanya sebuah tulisan

Diposting oleh Sinta Ayu di 23.09

Aku sangat suka menulis
Dari kecil aku mulai menulis
Tentang apa saja, di tembok atau di buku
Entah menarik atau tidak bagiku selalu baru

Seringkali aku kehabisan kertas dan tinta
Bahkan, tidak jarang aku tak mampu bercerita
Tapi aku tak pernah putus asa
Aku selalu mencoba, mencoba dan mencoba

Banyak orang kerdil yang menganggap penulis nista
Karena ia hidup hanya dengan khayalan dan cerita
Tapi aku kira ini sungguh istimewa
Kau dapat mengendalikan dunia hanya dengan sebuah pena

Ini hanya sebuah tulisan
Yang terbentuk dari goresan-goresan

Ini hanya sebuah tulisan
Yang tidak ada intrik ataupun perebutan kekuasaan

Tidak banyak orang yang sudi membaca tulisanku
Namun aku tak pernah ragu
Disana ... setidaknya ada mereka
Yang senantiasa rela meluangkan waktu untuk membaca
Meskipun, aku tak pernah tahu siapa mereka

Read More......

Sepucuk Surat untuk Langit

Diposting oleh Sinta Ayu di 23.02

Dear Langit,

Seandainya aku punya hati seluas dirimu pasti tak akan terasa sempit dan menghimpit beban ini. Egoiskah aku, jika aku memilih untuk tidak mau diperbeduk siapa pun, kecuali Tuhanku ? Egoiskah aku, jika aku membela apa saja yang menjadi hakku ?

Setelah semua upayaku … aku mendapatkan ganjaran yang begitu manis. Sangat manis. Sehingga aku tak mampu lagi merasakan apa itu indahnya rasa. Legitnya dihargai dan pentingnya ucapan terimakasih.


Langit, seandainya aku bisa memilih … ingin sekali aku pergi meninggalkan tempat ini. Memilih sendiri jalan hidupku. Meraih semua mimpiku.

Langit, seandainya aku bisa egois … aku ingin sekali meninggalkan semua ini … hanya mencari kehidupan yang aku ingini. Bersamamu ada diangkasa raya. Inginku untuk terbang melintasi bumi. Memenuhi paru – paruku dengan jernih oksigen. Sehingga dengan sejuknya aku bisa bernafas lega, berpikir jernih dan selalu bahagia. Seandainya …

Tapi, hidup ini adalah realitas. Apa realitas yang aku dapati ? Aku adalah seorang perempuan yang terjebak dalam heksagonal laki – laki. Seorang muda yang harus rela dibodoh-bodohi si tua renta. Aku punya kekuatan tapi aku tidak boleh melawan. Aku sungguh ingin memelukmu … Langit.

Aku pernah mendengar sebuah kisah yang indah … dimana selalu ada akhir bahagia. Kisah tentang hidup dan perjuangan. Kisah tentang harapan dan pengorbanan. Semua selalu berakhir penuh senyum, terlukis manis direlung jiwa. Mungkinkah episode ini akan aku lalui dengan senyum indah ???

Read More......

Rabu, 07 Maret 2012

Muhasabah Cinta

Diposting oleh Sinta Ayu di 06.08

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Read More......

مسؤولية قضاء الجهل

Diposting oleh Sinta Ayu di 05.20


الحمد لله الّذي جعل الإسلام نورا للحياة، وسبيل نجاة للّذين آمنوا إلى جنّة الله ورضاه، والصّلاة والسّلام على خير النّبيّ، محمّد صلّى الله عليه وسلّم، الّذي قد علّم العلم فى كلّ شؤون الحياة. سرّني، يسمح لي أن أعطي قليلا من الخطبة العربيّة المنبريّة تحت العنوان : مسؤولية قضاء الجهل.
قد أمرنا الله تعالى جميعا ليكون عملنا على علم، وبهذ العلم يكون عملنا صوّابا كما يريده الله تعالى ربّنا. وأهمّ العلم هو علوم الدّين اي العلم الشرعيّ. فهو العلم الّذي يهدي صاحبه إلى الجنّة ويهدي النّاس إلى سبيل الرّشذ ويجنّبه من النّار، العلم الّذي يوصل المرء إلى رضوان الرّحمان المنّان، ويجنّبه من غضب الواحد الدّيّان. لأنّ العلم الشّرعيّ من شروط قبول العمل، فالعلم ينبغي أن ينالهه كلّ فرد.
فانظروا كيف الإسلام يسعى جهده لقضاء الجهل، فأوّل سورة تنزل على رسول الله صلّى الله عليه وسلّم تنادي إلى تعمّق وتبحّر العلم وتأمّله، فقال الله تعال : {اقرأ باسم ربّك الّذي خلق . خلق الإنسان من علق . اقرأ وربّك الأكرم . الّذي علّم بالقلم . علّم الإنسان مالم يعلم (سورة العلق : ١- ٥)}. فتأمّلوا كيف من بداية السّورة فالله تعالى أمرنا بالقراءة. فالقراءة هي سبيل من سبل لنيل العلم الشّارعيّ. فالإسلام من بداية ظهوره يعلن حربا على الجهل بكلّ أنواعه. فالإسلام هو الدّين الّذي يعتدي إعتداعا شذّا على الجهل. فالآن، كثير من المنتسبينن إلى الإسلام وهم يجهلون، فالخطأ ليس في تعاليم الدّين الإسلاميّ ولكن الخطأ كلّ الخطأ في المسلمين الّذين لا يقومون بتعاليم الإسلام الّذي تدعوا إلى تعمّق العلم و قضاء الجهل. لأنّ قضاء الجهل من الفضيلة العالية، فالله تعالى يجزي جزاعا وافرا على من يعلّم الخير على الآخرين. فقال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : من دلّ على الخير فله مثل اجر فاعله. والرّسول الله صلّى الله عليه وسلّم يتوعّد على من يكتم العلم بقوله : من سئل عن علم فكتمه ألجم يوم القيامة بلجام من نار. والله يتوعّد على من يكتم العلم بوعد شديد، فقال الله تعال : {إنّ الّذين يكتمون ما أنزلنا من البيّنات والهدىى من بعد ما بيّنه للنّاس في الكتاب ألئك يلعنهم الله و يلعنهم اللاّعنون. (سورة البقرة : ١٥٩)}. فلنكن مرءا سخيّا بالعلوم. فالنكن رجالا يحبّون البذل بالعلوم النّافعة. يجتهدون في النّشر الدّين والدّعوة إهتماما لغيرنا من الجاهلين. فينبغي أن نعلّم بأنّ غاية العلم هو عمله ثمّ نشره.

فانظروا، لم يزل كثيرا من الأولاد الّذين لا يلتخقون بالدّراسة التّالية بعد درلاسته السالفة، ولم يزل كثيرا من المجتمع الّذي لا يعلم الحروف والعلوم، قليلا و لا كثيرا. و كثير من قومنا لا يعلمون علوم الدّين. هذه الوقائع، من وظيفة المتعلّمون والعلماء والعالمون أن ينقدوهم من جهلهم. إذا في يوم القيامة، سوف يسأل الله تعالى على العلماء : هل قد بلّغتم علومكم بين النّاس؟ إن فعلوا فالله يعفيهم. وإن لم يعملوا فالله تعالى سيسألون جهل الجاهلين من العالمين. والمعنى إنّ الله تعالى لا يخطؤ الجاهلين بخطيآتهم، ولكنّ الله تعالى يخطؤ العالمين و لكنّهم لا يسعون جهدهم لينشروا العلم بين النّاس. لأنّ الخطأ الجاهلين قد يكون فى الّذين لا يجدون العلم لأنّهم لا يجدون العالم الّذي يبدل جهدهم لينشر العلم بين سائر النّاس.
هكذا الإسلام يحاول جهده ليقدي الجهل. فالإسلام يأمر كلّنا للقراءة والتّعلّم والتّدرّس. والعالم مطلوب لينشر علمه، والجاهل وجب بعليه أن يسأل العالم ما لا يعلمه. فالندع الله عزّ وجلّ : أللّهمّ اجعلنا من العالمين و هم يعملون علمهم و ينشرونه، ولا تجعلنا من الّذين يجهلون و يردّون العلم. فاللّهمّ اجعل أجيالنا إجيالا يهتمّون كثيرا بالعلم الدّيني و ينشره إلى الأخرين، وآخر دعوانا والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Read More......

Selasa, 06 Maret 2012

Geming Perauk Keping Rupiah

Diposting oleh Sinta Ayu di 05.02

Terik sang raja surya begitu menyengat
Lalu lalang kendaraan seraya tak acuh
Aku terbujur kaku
Jadi saksi bisu fenomena di perempatan kota ini
Gemuruh kaum peminta itu
Bertebaran, mengaduh akan kejamnya bumi pertiwi
Mencari kehidupan di atas nestapa, rapuh
Langkah kaki tertatih, merintih
Raut wajah penuh kobaran harap
Tangan menengadah demi satu keping rupiah
Simpul senyum isyaratkan sebersit nikmatnya hidup
Bersenyawa dengan ribuan kecaman hina
Hinakah diri mereka?
Lisan membisu, hati meronta
Kaum penimbun harta merekalah jauh lebih hina

Read More......

Ujian Praktek Bahasa Jepang

Diposting oleh Sinta Ayu di 04.58

Nama Tempat/ Bangunan di Sekolah :


No.

Indonesia

Jepang

Romaji

1.

Aula

ホール

hooru

2.

hHalaman

こてい

kotei

3.

kamar mandi

といれ

toire

4.

kantin

しょくどう

syokudou

5.

lab. Fisika

ぶつりがくのしつ

butsurigakunoshitsu

6.

lab. komputer

コンピューターのしつ

kompyutanositsu

7.

masjid

モスク

mosuku

8.

perpus

としょうしつ

tosyousitsu

9.

Ruang BP/BK

コンセリングしつ

konseringgusitsu

10.

ruang guru

じむしつ

jimushitsu

11.

ruang kelas

きょしつ

Kyoshitsu

12.

ruang kepala sekolah

こちょしつ

kocoshitsu

13.

taman

こえん

koeng

14.

UKS

ほけんしつ

hokengshitsu

Read More......

Seni Rupa : Lukis

Diposting oleh Sinta Ayu di 04.53


Seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari drawing. Sejarah Seni Lukis akan kami coba ulas dalam beberapa tulisan, sebagai berikut :

Zaman prasejarah


Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka.


Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.

Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita) dalam karya-karyanya.

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini.

Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

Source : http://blog.tujuhbintang.com/2008/07/sejarah-seni-lukis.html

Read More......

Seni Grafis

Diposting oleh Sinta Ayu di 04.43

Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan ataudrawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta ber-basis air, cat air, tinta ber-basis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti crayon Caran D'Ache. Karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan metode digital menjadi semakin populer saat ini. Permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan serigrafi atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil bahkan bisa dibuat dengan menggunakan permukaan kentang atau ketela.
Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali pewarnaannya -- dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut -- diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeda kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar. Rata-rata digunakan 3 sampai 4 plat, tapi adakalanya seorang seniman grafis menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.
Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.
Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.
Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital, di dalam software vektorial misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau Adobe Ilustrator atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain.
Teknik seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut:
 Cetak relief, di mana tinta berada pada permukaan asli dari matrix. teknik relief meliputi: cukil kayu, engraving kayu, cukillinoleum/linocut, dan cukil logam/metalcut.
 Intaglio, tinta berada di bawah permukaan matrix. teknik ini meliputi: engraving, etsa, mezzotint, aquatint, chine-collé dan drypoint;
 planografi di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. teknik ini meliputi: litografi, monotype dan teknik digital
 stensil, termasuk cetak saring dan pochoir.
Teknik lain dalam seni grafis yang tidak temasuk dalam kelompok ini adalah 'kolografi' (teknik cetak menggunakan kolase), proses digital termasuk giclée, medium fotografi serta kombinasi proses digital dan konvensional.
Kebanyakan dari teknik di atas bisa juga dikombinasikan, khususnya yang berada dalam kategori sama. Misalnya, karya cetak Rembrandt biasanya secara mudah disebut dengan "etsa", tapi seringkali dipakai juga teknik engraving dan drypoint, dan bahkan kadang-kadang tidak ada etsa-nya sama sekali.

Read More......

Seni Teater

Diposting oleh Sinta Ayu di 04.36


Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater berasal dari kata theatron yang diturunkan dari kata theaomai(bahasa yunani) yang artinya takjub melihat atau memandang.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
Teeater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis.
Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.

ARTI DRAMA
Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak
Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibuat istilah Sandiwara.

ARTI TEATER
Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.

AKTING YANG BAIK
Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang :
terdengar (volume baik)
jelas (artikulasi baik)
dimengerti (lafal benar)
menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Gerak yang balk ialah gerak yang :
terlihat (blocking baik)
jelas (tidak raguragu, meyakinkan)
dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan)
menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Penjelasan :
Volume suara yang baik ialah suara yang dapat terdengar sampai jauh
Artikulasi yang baik ialah pengucapan yang jelas. Setiap suku kata terucap dengan jelas dan terang meskipun diucapkan dengan cepat sekali. Jangan terjadi katakata yang diucapkan menjadi tumpang tindih.
Lafal yang benar pengucapan kata yang sesuai dengan hukum pengucapan bahasa yang dipakai . Misalnya berani yang berarti “tidak takut” harus diucapkan berani bukan berani.
Menghayati atau menjiwai berarti tekanan atau lagu ucapan harus dapat menimbulkan kesan yang sesuai dengan tuntutan peran dalam naskah
Blocking ialah penempatan pemain di panggung, diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya tidak saling menutupi sehingga penonton tidak dapat melihat pemain yang ditutupi.

source : http://mbyarts.wordpress.com/2011/04/09/pengertian-seni-teater/

Read More......

Seni Tari : Remo

Diposting oleh Sinta Ayu di 04.26


Tari Remo adalah salah satu tarian untuk penyambutan tamu agung, yang ditampilkan baik oleh satu atau banyak penari. Tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Timur.
Tari Remo berasal dari Jombang, Jawa Timur Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.

Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif. Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Sawunggaling, Surabayan, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo gaya perempuan.Adapun musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remoadalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.

Read More......

Seni Musik : Calung

Diposting oleh Sinta Ayu di 04.18


Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing.

Calung Rantay
Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 whlahan (7 ruas bambu) atau lebih. Komposisi alatnya ada yang satu deretan dan ada juga yang dua deretan (calung indung dan calung anak/calung rincik). Cara memainkan calung rantay dipukul dengan dua tangan sambil duduk bersilah, biasanya calung tersebut diikat di pohon atau bilik rumah (calung rantay Banjaran-Bandung), ada juga yang dibuat ancak "dudukan" khusus dari bambu/kayu, misalnya calung tarawangsa di Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya, calung rantay di Banjaran dan Kanekes/Baduy.

Calung Jinjing
Adapun calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau lima buah, seperti calung kingking (terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas (5 /3 dan 2 tabung bambu), calung jongjrong(5 /3 dan 2 tabung bambu), dan calung gonggong (2 tabung bambu). Kelengkapan calung dalam perkembangannya dewasa ini ada yang hanya menggunakan calung kingking satu buah, panempas dua buah dan calung gonggong satu buah, tanpa menggunakan calung jongjrong Cara memainkannya dipukul dengan tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri menjinjing/memegang alat musik tersebut. Sedangkan teknik menabuhnya antar lain dimelodi, dikeleter, dikemprang, dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek), salancar, kotrek dan solorok.
Jenis calung yang sekarang berkembang dan dikenal secara umum yaitu calung jinjing. Calung jinjing adalah jenis alat musik yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Sunda, misalnya pada masyarakat Sunda di daerah Sindang Heula - Brebes, Jawa tengah, dan bisa jadi merupakan pengembangan dari bentuk calung rantay. Namun di Jawa Barat, bentuk kesenian ini dirintis popularitasnya ketika para mahasiswa Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang tergabung dalam Departemen Kesenian Dewan Mahasiswa (Lembaga kesenian UNPAD) mengembangkan bentuk calung ini melalui kreativitasnya pada tahun 1961. Menurut salah seorang perintisnya, Ekik Barkah, bahwa pengkemasan calung jinjing dengan pertunjukannya diilhami oleh bentuk permainan pada pertunjukan reog yang memadukan unsur tabuh, gerak dan lagu dipadukan. Kemudian pada tahun 1963 bentuk permainan dan tabuh calung lebih dikembangkan lagi oleh kawan-kawan dari Studiklub Teater Bandung (STB; Koswara Sumaamijaya dkk), dan antara tahun 1964 - 1965 calung lebih dimasyarakatkan lagi oleh kawan-kawan di UNPAD sebagai seni pertunjukan yang bersifat hiburan dan informasi (penyuluhan (Oman Suparman, Ia Ruchiyat, Eppi K., Enip Sukanda, Edi, Zahir, dan kawan-kawan), dan grup calung SMAN 4 Bandung (Abdurohman dkk). Selanjutnya bermunculan grup-grup calung di masyarakat Bandung, misalnya Layung Sari, Ria Buana, dan Glamor (1970) dan lain-lain, hingga dewasa ini bermunculan nama-nama idola pemain calung antara lain Tajudin Nirwan, Odo, Uko Hendarto, Adang Cengos, dan Hendarso.
Perkembangan kesenian calung begitu pesat di Jawa Barat, hingga ada penambahan beberapa alat musik dalam calung, misalnya kosrek, kacapi, piul (biola) dan bahkan ada yang melengkapi dengan keyboard dan gitar. Unsur vokal menjadi sangat dominan, sehingga banyak bermunculan vokalis calung terkenal, seperti Adang Cengos, dan Hendarso.

Source : Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung.

Read More......
 

Chin's Blog Cantique Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea