Rabu, 29 Februari 2012

Tentu saja, Ayahku

Diposting oleh Sinta Ayu di 06.17

Biduk di langit masih tertawa
Melihat aku yang tetap bercumbu dengan lamunan
Mencetus satu inspirasi, menggamit kembali memori
Terekam baik satu kata itu
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu
Kata itu hampir tak pernah ku utarakan
Sosok yang hadirnya bagai matahari
Yang hanya menyapa saat ku terbangun
Lalu meninggalkanku saat malam menepisku..
Aku sangat merindunya..

Dan ku tau..
Lebih dari dalamnya laut dan luasnya langit, begitulah ayahku mengurai waktu
Meneteskan keringat dan rindunya untukku
Tak pernah lalai menjinjing pelangi
Lalu dengan sabar menguraikan warnanya satu persatu padaku.
Hingga ketegasan waktu menyita masa
Mengambil cerita, mengemasnya menjadi kenangan..
Waktu tak mau akrab denganku dan ayah
Namun di dalam buku gambarku tak pernah ada duka atau badai
Hanya sederet sketsa tentang aku, ayah, permaisuri cantiknya dan tawa yang selalu bersama
Entah bilamana kita pernah berbicara..
Entah bilamana kita pernah bergurau senda..
Aku menikmatinya tanpa rasa..

Ayah, terima kasih atas pahit getir yang kau tempuh untukku..
Salam kasih dari anakmu..
Sinta

~Karya Sendiri!

 

Chin's Blog Cantique Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea